Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa metode yang berdasarkan daftar periksa dan metode pilihan. Metode tersebut dapat melihat seberapa jauh hubungan antara mutu SDM dengan peningkatan kinerja karyawan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja karyawan adalah dengan metode daftar periksa. Metode ini dibuat dengan menentukan bobot penilaian pada setiap item yang terkait dengan derajat kepentingan dari item tersebut. Misalnya yang menyangkut aspek-aspek kerajinan bekerja, kerja sama di dalam tim, penyelesaian tugas yang diberikan atasan, cara mengatasi masalah yang terjadi di lapangan dan sebagainya. Total bobot semuanya adalah 100, kemudian keseluruhan item diperiksa untuk melihat total bobot setiap karyawan. Metode ini relatif praktis dan terstandar.
Keunggulan metode daftar periksa yaitu murah, meringankan keruwetan administrasi, pelatihan bagi penilai berkurang, dan terstandarisasi. Kelemahan meliputi bias dari penilai dalam bentuk halo efek, penggunaan kriteria personaliti sebagai pengganti kriteria kinerja, kesalahan penafsiran terhadap tiap item dari daftar periksa, dan penggunaan bobot yang kurang sesuai dari departemen SDM.
Penilaian kinerja akan lebih mudah dan dapat dilakukan dengan efektif apabila ada standar kinerja, sehingga akan memudahkan dalam mengembangkan kisi-kisi penilaian kinerja dengan kriteria tertentu yang mengacu pada standar kinerja. Standar kinerja berbeda dengan standar kompetensi karyawan. Standar kinerja hubungannya dengan deskripsi pekerjaan yang seharusnya dilakukan karyawan, tetapi standar kompetensi untuk melihatnya salah satunya harus melalui uji kompetensi.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja karyawan adalah dengan metode daftar periksa. Metode ini dibuat dengan menentukan bobot penilaian pada setiap item yang terkait dengan derajat kepentingan dari item tersebut. Misalnya yang menyangkut aspek-aspek kerajinan bekerja, kerja sama di dalam tim, penyelesaian tugas yang diberikan atasan, cara mengatasi masalah yang terjadi di lapangan dan sebagainya. Total bobot semuanya adalah 100, kemudian keseluruhan item diperiksa untuk melihat total bobot setiap karyawan. Metode ini relatif praktis dan terstandar.
Keunggulan metode daftar periksa yaitu murah, meringankan keruwetan administrasi, pelatihan bagi penilai berkurang, dan terstandarisasi. Kelemahan meliputi bias dari penilai dalam bentuk halo efek, penggunaan kriteria personaliti sebagai pengganti kriteria kinerja, kesalahan penafsiran terhadap tiap item dari daftar periksa, dan penggunaan bobot yang kurang sesuai dari departemen SDM.
Penilaian kinerja akan lebih mudah dan dapat dilakukan dengan efektif apabila ada standar kinerja, sehingga akan memudahkan dalam mengembangkan kisi-kisi penilaian kinerja dengan kriteria tertentu yang mengacu pada standar kinerja. Standar kinerja berbeda dengan standar kompetensi karyawan. Standar kinerja hubungannya dengan deskripsi pekerjaan yang seharusnya dilakukan karyawan, tetapi standar kompetensi untuk melihatnya salah satunya harus melalui uji kompetensi.
0 komentar:
Posting Komentar