3 PERTIMBANGAN UNTUK MENAMBAH ANAK
Sebagian perempuan mampu hamil dan melahirkan tanpa membutuhkan perencanaan khusus. Kapan saja diberi anak, ia akan siap menerimanya. Ada pula tipe perempuan yang begitu hamil dan melahirkan, langsung merencanakan untuk segera hamil lagi. Kejar setoran, begitu katanya.
Tetapi sebagian perempuan yang lain merencanakan dengan matang kehadiran anak karena ingin perhatiannya terfokus pada satu anak lebih dulu. Setelah itu mereka akan mulai berpikir, kapan waktunya memberikan adik bagi si kecil? Apakah saat jaraknya tidak terlalu jauh dari usia si sulung, agar mereka masih bisa bermain bersama? Ataukah ketika si sulung sudah mulai masuk sekolah, sehingga lebih mudah diberi pengertian mengenai hadirnya sang adik?
Kapan waktu yang tepat, tentunya berbeda untuk setiap pasangan. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan ketika ingin merencanakan anak kedua:
Kita tentunya tak bisa menutup mata terhadap besarnya biaya hidup saat ini. Untuk perempuan yang sulit hamil, upaya memprogram kehamilan membutuhkan biaya yang besar. Begitu anak lahir, kebutuhan utama seperti susu, biaya kesehatan, hingga kelak biaya pendidikannya, juga harus diperhitungkan dengan cermat. Pendeknya, membesarkan anak itu mahal. Nah, sebagai orangtua tentu Anda menginginkan yang terbaik bagi mereka, bukan? Jika kondisi keuangan Anda sudah mapan, hal ini tentunya sudah tidak menjadi masalah. Tetapi jika Anda masih membutuhkan biaya untuk kuliah lagi, membiayai perawatan kesehatan orangtua, atau memastikan bahwa Anda dan suami mendapat posisi yang lebih baik di perusahaan, tak ada salahnya menunggu. Bagaimana pun, ketika Anda mempunyai anak lagi dalam kondisi yang sudah sedikit mapan, tentunya Anda merasa lebih aman dan nyaman.
Usia si sulung.
Usia si sulung.
Sebagian orangtua lebih senang jika jarak usia anak tidak begitu jauh, namun orangtua yang lain merasa makin jauh beda usianya, malah lebih baik. Apakah Anda tidak merasa kerepotan jika harus mengganti popok lebih dari satu anak, atau menyuapi makan dua anak, dalam waktu yang bersamaan? Ataukah Anda berharap dengan selisih usia yang lebih jauh, si sulung lebih mampu menjadi panutan bagi adiknya? Tidak ada standar khusus mengenai hal ini, semuanya tergantung karakter keluarga Anda sendiri.
Anda dan suami.
Anda dan suami.
Meskipun sebenarnya tidak menginginkan lebih dari satu atau dua anak, suami mungkin akan tetap menerima kehadiran bayi di dalam kandungan Anda. Namun, tak sedikit pria yang belum sepenuhnya menerima kehadiran anak jika tanpa direncanakan lebih dulu. Pastikan Anda berdua sepakat mengenai keputusan ini. Bicarakan keinginan, kebutuhan, dan harapan Anda berdua. Baik Anda dan suami tentu ingin merasa siap menerima kehadiran anak dalam keluarga. Bila salah satu dari Anda belum yakin, tak perlu memaksakan diri. Selain itu, Anda berdua juga harus menyiapkan si sulung agar dapat menerima sang adik.
Bagaimana pun, keputusan untuk menambah anak adalah keputusan besar. Pertimbangannya bukan hanya karena ada biaya tambahan untuk menyediakan kamar baru atau pengasuh anak yang baru, tetapi juga seluruh aspek yang menyertainya. Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut, Anda dapat membuat keputusan terbaik untuk keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar