PERALATAN MODERN YANG SEBENTAR LAGI MUSNAH
Berbagai penemuan dan terobosan di bidang teknologi akhir-akhir ini – seperti telah kita ketahui bersama – berkembang dengan sangat pesat. Nah, salah satu imbasnya adalah bakal punahnya alat-alat “modern” yang selama ini akrab di sekitar kita. Walaupun saat ini alat-alat tersebut kini masih dianggap canggih, namun tak lami lagi akan menjadi barang museum. Hal tersebut terjadi karena fungsi alat tersebut akan digantikan oleh alat-alat lain yang jauh lebih canggih.
Samantha Murphy, seorang penulis senior Technewsdaily.com,memprediksi setidaknya ada 11 macam peralatan modern yang tinggal menghitung detik-detik kepunahannya.
1. Mesin Fax
Mesin yang sangat populer di dunia perkantoran ini bakal punah tak lama lagi. Pasalnya, kirim-mengirim dokumen via mesin fax lambat laun mulai digeser dengan e-mail, smartphone, dan berbagai gadget yang punya fasilitas semacam fax. Bahkan tanpa kertas. Mengapa harus punya mesin fax jika kita bisa memotret atau me-scan dokumen lalu mengirimkannya dalam hitungan detik? Menurut Pixmania, salah satu retailer alat-alat elektronik dan perkantoran terbesar di Eropa, saat ini sudah sangat sulit mendapatkan stok mesin fax di Eropa. Artinya, mesin tersebut sudah jarang dibeli orang. Nah, pkir 2 kali sebelum beli mesin fax.
2. Telepon PSTN
Telepon berkabel rumahan yang memasyarakat ini dalam waktu singkat akan digantikan ponsel. Bayangkan kerumitan memasang PSTN di rumah/kantor Anda: butuh waktu lama, biaya yang lebih besar, dan tidak bisa dibawa kemana-mana. Bandingkan dengan beli ponsel dan kartu perdana serta mengaktifkannya. Saat ini, 50% dari orang dewasa berusia 25-29 tahun di Amerika hanya menggunakan ponsel. Wah, pesawat telepon PSTN di rumah Anda akan menjadi barang langka kelak.
3. Beeper alias pager
Ya, benda ini begitu muncul di pasaran negeri kita memang terlihat langsung raib dilindas maraknya ponsel. Walaupun kini masih digunakan di kalangan tertenu seperti para dokter maupun militer, alat ini mau tak mau akan punah juga. Tinggal menghitung hari.
4. VCD/DVD Player
Benarkah? Memang, perangkat ini masih terasa booming-nya di negeri ini. Dari ibu-ibu rumah tangga sampai anak kos merasa belum lengkap jika pesawat TV-nya tidak dilengkapi DVD player. Namun, sesuai perkembangan zaman, kini semakin banyak konsumen memilih menyimpan film-film kesukaannya dalam bentuk file. Bukankah kini kebanyakan DVD player juga punya colokan USB agar kita menyetel film yang disimpan di flashdisk? Selain itu, teknologi blue-ray (mampu menyimpan 25 Gb data di tiap layer-nya)yang memiliki kapasitas berlipat-lipat kali lebih bagus ketimbang DVD akan menggeser cakram DVD dan – tentu saja – player-nya.
5. Proyektor Film
Sempat nonton film “Janji Joni”? Pekerjaan si Joni mengantar gulungan film ke bioskop-bioskop kini akan digantikan dengan mengantar file. Entah berbentuk HD atau blue-ray. Pun, bioskop-bioskop besar mulai meninggalkan proyektor film seluloid dan menggantikannya dengan proyektor digital yang dapat menyorotkan gambar ke layar perak dari perangkat komputer. Sebagai gambaran, di tahun 2005 “hanya” ada sekitar 500 layar perak di Amerika yang menggunakan digital projector. Kini (2011) ada sekitar 16.000 bioskop yang beralih ke digital projector. Bahkan 5,000 di antaranya dapat memutar film 3D. Jika kita amati, begitu pula terjadi di Indonesia.
6. Mouse komputer
Alat ini rasanya bakal tak tergantikan, terutama oleh para desainer grafis amatir. Namun, dengan adanya teknologi touch screen seperti pafa iPhone dan iPad, tak ada gunanya lagi memasang mouse, bukan? Bagi para penggila mouse, sudah ada perangkat lain yang lebih canggih untuk keperluan khusus seperti desain.
7. Charger ponsel
Perangkat yang dijual ketengan 7 ribu per biji di lapak-lapak ini juga bakal tersingkir. Karena, teknologi terkini berlabel wireless charger mat sudah mulai menggantikan charger konvensional, terutama untuk smartphone dan GPS. Lebih murah, aman, dan hemat energi. Lagi pula, nantinya kita tak perlu tanya, “Colokan charger-nya pas buat HP-ku ga?” Satu lubang untuk semua.
8. Plasma TV
TV modern nan mahal ini (yang sampai kini masih diidam-idamkan oleh jutaan konsumen TV di Indonesia) saat ini mulai digeser oleh LCD TV yang menggunakan LED. Kualitas gambar LCD TV pun terus meningkat dengan pesat, harganya makin murah, dan lebih ramah lingkungan. Jika bisa beli yang lebih murah dan lebih bagus, mengapa tidak?
9. Credit Card
Ini cukup sukar dipercaya. Bagaimana mungkin kartu plastik multiguna itu punah? Jawabannya lagi-lagi adalah karena adanya smartphone dan mobile technology yang menggabungkan chip RFID (radio frequency identification) pada smartphone Anda. Anda nantinya tinggal pencet-pencet gadget saja di depan kasir. Lagipula, teknologi memungkinkan pengguna mengatur pengeluarannya, mengakses ke akun Anda di bank, dan sebagainya. Sebagai tambahan, teknologi ini benar-benar sudah diterapkan.
10. E-book reader
Perangkat yang masih gres ini pun bakal tersingkir. Masih ingat Kindle book reader keluaran Amazon yang laris manis bebrapa bulan lalu? Sayangnya,lagi-lagi teknologi (yang belum sepenuhnya sampai di Indonesia) ini akan terjungkal gara-gara kehebatan fitur smartphone. Gadget yang disebut belakangan tersebut akan fasih digunakan untuk surfing, nonton video, teleconference, dan – tentu saja – e-book reading.
11. iPod
Lagi-lagi gara-gara iPhone dan iPad. iPod memang pernah menjadi proimadona beberapa tahun lalu, namun kenyataannya, bak bintang yang bersinar terang, kepopuleran iPod begitu cepat untuk padam. Penjualan iPod dilaporkan menurun drastis hingga ke level discontinued product. Fasilitas iPod ternyata begitu gampang digantikan oleh iPad dan iPhone. Jadi, daripada membawa berbagai gadget yang rawan dicopet serta mahal,mendingan bawa satu gadget for all applications.
Nah, rasanya cukup bijak jika kita mulai berpikir lebih panjang untuk membeli beberapa barang. Jangan sampai barang yang susah payah kita beli (bahkan langsung beli di luar negeri sana), tiba-tiba menjadi barang kuno yang tak praktis lagi. Apalagi jika hanya gara-gara trend dan mode. Sekali lagi, bijak yuk.
0 komentar:
Posting Komentar