INILAH ALASAN INDONESIA MASIH IMPOR BBM 500.000 BAREL/HARI
Indonesia saat ini mempunyai stok minyak mentah sebesar 11 juta barel. Namun disaat bersamaan Indonesia masih impor minyak/BBM sebesar 500.000 barel per hari (bph). Kenapa?
"Ya kita punya stok minyak mentah nasional yang tersimpan di tangki minyak se-Indonesia sebanyak 11 juta barel, dan bahkan kita ekspor minyak mencapai 400.000 bph (barel per hari), tapi kita juga impor minyak mencapai 500.000 bph," kata Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradyana dihubungi wartawan, Jumat (3/8/2012).
"Ya kita punya stok minyak mentah nasional yang tersimpan di tangki minyak se-Indonesia sebanyak 11 juta barel, dan bahkan kita ekspor minyak mencapai 400.000 bph (barel per hari), tapi kita juga impor minyak mencapai 500.000 bph," kata Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradyana dihubungi wartawan, Jumat (3/8/2012).
Dikatakan Gde, walaupun mempunyai stok minyak mentah sebanyak itu tetapi Indonesia masih impor karena ada beberapa faktor. Salah satunya soal kapasitas kilang di Indonesia hanya mampu mengolah minyak maksimal 700.000 bph.
"Produksi kita per hari rata-rata tahun ini 877.000 bph, sementara kapasitas pengolahan minyak mentah di kilang menjadi BBM dan produk minyak lainnya hanya mampu maksimal sebesar 700.000 bph, artinya masih ada sisa," ujar Gde.
Dikatakan Gde, sisa produksi makin besar dikarenakan tidak semua produksi minyak mentah Indonesia bisa seluruhnya diproduksi menjadi BBM dan produk turunannya.
"Karena spesifikasi minyak yang kita produksi ada yang tidak sesuai spesifikasi kilang milik kita, jadi yang berhasil diserap dari produksi sekitar 877.000 bph itu paling hanya sekitar 500.000 bph saja," ungkap Gde.
Sementara dengan total kebutuhan konsumsi BBM di Indonesia yang mencapai 1,4 juta barel BBM per hari, artinya harus ada tambahan pasokan minyak dalam bentuk crude atau dalam BBM.
"Makanya Indonesia perlu membutuhkan tambahan pasokan minyak mentah dan BBM per harinya sekitar 500.000 bph yang didapat dari impor," ujarnya.
Untuk itu agar dapat memaksimalkan produksi minyak mentah di Indonesia dan seiring meningkatkan konsumsi BBM, sangat perlu adanya pembangunan kilang minyak baru.
"Maka itu kita perlu kilang minyak baru, apalagi kondisi kilang kita usianya sudah tua-tua dimana kilang yang terakhir dibangun yakni kilang Balongan dibangun pada tahun 80-an," tandasnya.
"Produksi kita per hari rata-rata tahun ini 877.000 bph, sementara kapasitas pengolahan minyak mentah di kilang menjadi BBM dan produk minyak lainnya hanya mampu maksimal sebesar 700.000 bph, artinya masih ada sisa," ujar Gde.
Dikatakan Gde, sisa produksi makin besar dikarenakan tidak semua produksi minyak mentah Indonesia bisa seluruhnya diproduksi menjadi BBM dan produk turunannya.
"Karena spesifikasi minyak yang kita produksi ada yang tidak sesuai spesifikasi kilang milik kita, jadi yang berhasil diserap dari produksi sekitar 877.000 bph itu paling hanya sekitar 500.000 bph saja," ungkap Gde.
Sementara dengan total kebutuhan konsumsi BBM di Indonesia yang mencapai 1,4 juta barel BBM per hari, artinya harus ada tambahan pasokan minyak dalam bentuk crude atau dalam BBM.
"Makanya Indonesia perlu membutuhkan tambahan pasokan minyak mentah dan BBM per harinya sekitar 500.000 bph yang didapat dari impor," ujarnya.
Untuk itu agar dapat memaksimalkan produksi minyak mentah di Indonesia dan seiring meningkatkan konsumsi BBM, sangat perlu adanya pembangunan kilang minyak baru.
"Maka itu kita perlu kilang minyak baru, apalagi kondisi kilang kita usianya sudah tua-tua dimana kilang yang terakhir dibangun yakni kilang Balongan dibangun pada tahun 80-an," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar