1 DARI 6 PELUKAN MENJURUS KE SEKS
Berpelukan merupakan tanda keintiman dan kedekatan yang bisa dilakukan antar pasangan, teman, maupun orang tua dengan anaknya. Pada pasangan, pelukan yang mesra lama-lama dapat mengarah ke aktivitas seksual. Namun kemungkinannya tidak begitu besar, hanya 1 dari 6 pelukan yang lantas mengarah ke seks.
Bagi pasangan suami istri, bisa jadi ini kabar yang cukup mengecewakan sebab kemungkinannya beranjak ke adegan intim cukup kecil. Sedangkan bagi pasangan belum menikah, ada baiknya mulai menghindari berpelukan sebab tindakan ini dapat menjurus ke seks pra nikah yang berisiko.
Para peneliti menemukan bahwa kegiatan berpelukan cenderung digunakan sebagai sesi curhat atau membahas kejadian di hari sebelumnya. Keintiman yang muncul akibat memegang pasangan erat-erat bermanfaat untuk memperkuat ikatan. Bahkan peneliti menemukan bahwa pasangan yang sering berpelukan kehidupan seksnya lebih baik.
Dalam laporan yang diterbitkan jurnal Archives of Sexual Behavior, peneliti menemukan bahwa rata-rata pasangan melakukan pelukan sebanyak 8 kali dalam seminggu. Setiap aktivitas pelukan berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Tempat yang paling sering digunakan untuk berpelukan adalah sofa, kursi dan tempat tidur. Wanita cenderung lebih suka dipeluk ketimbang pria.
Para peneliti dari University of Michigan menanyai 514 orang pria dan wanita yang sedang menjalin hubungan asmara mengenai seberapa sering, seberapa lama dan bagaimana caranya kedua pasangan bisa sampai berpelukan. Para peserta juga ditanya tentang apa yang dilakukan ketika berpelukan dan kapan waktunya.
Berpelukan oleh peneliti didefinisikan sebagai kontak fisik yang penuh kasih tanpa melibatkan perilaku seksual dan bagian tubuh yang tersentuh lebih banyak, bukan hanya tangan atau bibir saja. Temuan menunjukkan bahwa rata-rata peserta berpelukan selama 47 menit 36 detik. Malam adalah waktu favorit yang paling banyak digunakan untuk berpelukan.
Peneliti juga menemukan bahwa pasangan paling sering berpelukan sambil menonton film atau TV. Aktivitas selingan favorit lainnya adalah mengobrol, memijat, mendengarkan musik atau membaca. Di antara seluruh peserta penelitian, hanya ada 1 dari 6 peserta yang mengaku kegiatan pelukannya kemudian diikuti oleh aktivitas seks.
Kesemua peserta merasa diayomi, dilindungi dan rileks setelah berpelukan. Peserta juga jarang menyebutkan seks ketika ditanya apa yang dirasakan atau diinginkan selama berpelukan. Yang paling banyak dirasakan adalah berbicara mengenai kedekatan, cinta, keintiman dan kenyamanan.
"Data ini mendukung harapan kami bahwa memeluk dianggap sebagai perilaku mengayomi dan non seksual. Peserta mengaku merasa terlindungi dan rileks setelah berpelukan. Mereka jarang membicarakan hal mengenai seks selama berpelukan, tapi malah merasakan hal-hal seperti cinta, keintiman, kedekatan, dan kenyamanan," kata peneliti Dr Sari van Anders seperti dikutip dari Medical Daily.
Bagi pasangan suami istri, bisa jadi ini kabar yang cukup mengecewakan sebab kemungkinannya beranjak ke adegan intim cukup kecil. Sedangkan bagi pasangan belum menikah, ada baiknya mulai menghindari berpelukan sebab tindakan ini dapat menjurus ke seks pra nikah yang berisiko.
Para peneliti menemukan bahwa kegiatan berpelukan cenderung digunakan sebagai sesi curhat atau membahas kejadian di hari sebelumnya. Keintiman yang muncul akibat memegang pasangan erat-erat bermanfaat untuk memperkuat ikatan. Bahkan peneliti menemukan bahwa pasangan yang sering berpelukan kehidupan seksnya lebih baik.
Dalam laporan yang diterbitkan jurnal Archives of Sexual Behavior, peneliti menemukan bahwa rata-rata pasangan melakukan pelukan sebanyak 8 kali dalam seminggu. Setiap aktivitas pelukan berlangsung selama kurang lebih 45 menit. Tempat yang paling sering digunakan untuk berpelukan adalah sofa, kursi dan tempat tidur. Wanita cenderung lebih suka dipeluk ketimbang pria.
Para peneliti dari University of Michigan menanyai 514 orang pria dan wanita yang sedang menjalin hubungan asmara mengenai seberapa sering, seberapa lama dan bagaimana caranya kedua pasangan bisa sampai berpelukan. Para peserta juga ditanya tentang apa yang dilakukan ketika berpelukan dan kapan waktunya.
Berpelukan oleh peneliti didefinisikan sebagai kontak fisik yang penuh kasih tanpa melibatkan perilaku seksual dan bagian tubuh yang tersentuh lebih banyak, bukan hanya tangan atau bibir saja. Temuan menunjukkan bahwa rata-rata peserta berpelukan selama 47 menit 36 detik. Malam adalah waktu favorit yang paling banyak digunakan untuk berpelukan.
Peneliti juga menemukan bahwa pasangan paling sering berpelukan sambil menonton film atau TV. Aktivitas selingan favorit lainnya adalah mengobrol, memijat, mendengarkan musik atau membaca. Di antara seluruh peserta penelitian, hanya ada 1 dari 6 peserta yang mengaku kegiatan pelukannya kemudian diikuti oleh aktivitas seks.
Kesemua peserta merasa diayomi, dilindungi dan rileks setelah berpelukan. Peserta juga jarang menyebutkan seks ketika ditanya apa yang dirasakan atau diinginkan selama berpelukan. Yang paling banyak dirasakan adalah berbicara mengenai kedekatan, cinta, keintiman dan kenyamanan.
"Data ini mendukung harapan kami bahwa memeluk dianggap sebagai perilaku mengayomi dan non seksual. Peserta mengaku merasa terlindungi dan rileks setelah berpelukan. Mereka jarang membicarakan hal mengenai seks selama berpelukan, tapi malah merasakan hal-hal seperti cinta, keintiman, kedekatan, dan kenyamanan," kata peneliti Dr Sari van Anders seperti dikutip dari Medical Daily.
0 komentar:
Posting Komentar