8 KERETA API EKSEKUTIF (ARGO) TERBAIK INDONESIA
KA Argo Bromo Anggrek
KA Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan (derivative merk) dari KA Argo Bromo JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Brand Bromo diambil dari nama satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual cultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domesyik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan paduan warna setangkai bunga anggrek.
Perjalanan Gambir-Surabaya Pasarturi sejauh 725 km melalui lintas Utara ditempuh dalam waktu 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 seat terdiri atas 8 rangkaian kereta kelas eksekutif dan dalam perjalanannya hanya berhenti di Stasiun Pekalongan dan Semarang.
KA Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan (derivative merk) dari KA Argo Bromo JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Brand Bromo diambil dari nama satu gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual cultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domesyik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan paduan warna setangkai bunga anggrek.
Perjalanan Gambir-Surabaya Pasarturi sejauh 725 km melalui lintas Utara ditempuh dalam waktu 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 seat terdiri atas 8 rangkaian kereta kelas eksekutif dan dalam perjalanannya hanya berhenti di Stasiun Pekalongan dan Semarang.
KA Argo Lawu
KA Argo Lawu membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 tempat duduk. Perjalanan Solo-Jakarta (576 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Yogyakarta dan Purwokerto.
Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta-Solo dilakukan pada malam hari. Selama dalam perjalanan pramugara dan pramugari yang terlatih serta ramah siap untuk menyajikan pelayanan yang dibutuhkan penumpang.
KA Argo Dwipangga
Pertama kali diresmikan oleh Mentri Perhubungan RI pada tanggal 21 April 1998 menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntutan pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo koridor Jakarta-Solo, maka KA Dwipangga sengaja di re-design untuk layanan sekelas KA Argo sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998.
Argo Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8 rangkaian kereta kelas eksekutif menawarkan alternative perjalanan pada siang hari dari Stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternative perjalanan yang ditawarkan oleh KA Argo Lawu) .
KA Argo Gede Argo Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8 rangkaian kereta kelas eksekutif menawarkan alternative perjalanan pada siang hari dari Stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternative perjalanan yang ditawarkan oleh KA Argo Lawu) .
KA Argo Gede pada peluncuran perdana tanggal 31 Juli 1995 diberi indeks JB – 250 yang memiliki arti bahwa perjalanan Jakarta – Bandung ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-50, disusul kemudian pada tanggal 10 Mei 2001 diluncurkan KA Argo Gede II
KA Argo Muria
KA Argo Muria dilaunch pertama kali tanggal 22 Desember 1997. Kereta api ini menawarkan alternative perjalanan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari dari arah Semarang ke Jakarta dan sore hari dari arah sebaliknya
Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama di Pesisir Pantai Utara khususnya atara Pekalongan-Semarang. KA Argo Wilis
Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya.
KA Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat (4 rangkaian kereta kelas eksekutif) menawarkan alternative perjalanan pada siang hari yang memungkinkan pemerjalan menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Parahyangan, Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo.
KA Argo Sindoro
Perjalanan sejauh 445 km ditempuh dalam waktu 5 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun tegal dan pekalongan. Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama dipesisir pantai utara khususnya antara pekalongan dan semarang.
KA Argo Jati
Peluncuran perdana KA Argo Jati dilaksanakan pada tanggal 12 April 2007 yang merupakan hasil improvisasi/peningkatan dari KA Cirebon Ekspress Utama Yang diresmikan tanggal 13 mei 2005, sebagai cikal bakalnya KA Argo Jati.
Dengan pola operasi 2 kali pp diawali pemberangkatan awal dari Cirebon di pagi hari kembali dan berangkat lagi ke Jakarta pada siang harinya. Rangkaian KA argo jati sebanyak 8 kereta kelas eksekutif mempunhyai kapasitas angkutan untuk 400 penumpang.
Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya.
KA Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat (4 rangkaian kereta kelas eksekutif) menawarkan alternative perjalanan pada siang hari yang memungkinkan pemerjalan menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Parahyangan, Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo.
KA Argo Sindoro
Perjalanan sejauh 445 km ditempuh dalam waktu 5 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun tegal dan pekalongan. Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama dipesisir pantai utara khususnya antara pekalongan dan semarang.
KA Argo Jati
Peluncuran perdana KA Argo Jati dilaksanakan pada tanggal 12 April 2007 yang merupakan hasil improvisasi/peningkatan dari KA Cirebon Ekspress Utama Yang diresmikan tanggal 13 mei 2005, sebagai cikal bakalnya KA Argo Jati.
Dengan pola operasi 2 kali pp diawali pemberangkatan awal dari Cirebon di pagi hari kembali dan berangkat lagi ke Jakarta pada siang harinya. Rangkaian KA argo jati sebanyak 8 kereta kelas eksekutif mempunhyai kapasitas angkutan untuk 400 penumpang.
0 komentar:
Posting Komentar