KLASIFIKASI FORAMINIFERA
Klasifikasi Foraminifera – Pengertian Foraminifera adalah suatu organisme satu sel yang memiliki cangkang kalsit dan merupakan salah satu organisme dari kingdom protista yang sering dikenal dengan rhizopoda (kaki semu). Cangkang atau kerangka foraminifera merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral. Foraminifera adalah kerabat dekat Amoeba, hanya saja amoeba tidak memiliki cangkang untuk melindungi protoplasmanya.
Klasifikasi Foraminifera didasarkan atas komposisi, atas komposisi dinding testnya dan dinding testnya
- Subordo Allogromina: Dinding test Tectinous/Subordo Allogromina: Dinding test Tectinous/PseudokhitinPseudokhitin
- Subordo Textulariina : Dinding test Agglutinated /Subordo Textulariina : Dinding test Agglutinated /Arenaceous = tersusun oleh butiran mineral/Arenaceous = tersusun oleh butiran mineral/pecahan cangkang yang yang dilekatkan oleh zatpecahan cangkang yang yang dilekatkan oleh zatperekat. Kenampakannya kasar, berbintil-bintil.perekat. Kenampakannya kasar, berbintil-bintil.
- Subordo Miliolina : Dinding test calcareousSubordo Miliolina : Dinding test calcareousimperforate/porcellaneous, Kenampakan halus,imperforate/porcellaneous, Kenampakan halus,putih, opak, seperti porselin.putih, opak, seperti porselin.
Jenis-jenis Foraminifora begitu beragam. Klasifikasi Foraminifera biasanya didasarkan pada bentuk cangkang dan cara hidupnya.
Berdasarakan cara hidupnya, macam macam foraminifera dibagi menjadi 2, yaitu:
- Foraminifera plantonik
- Foraminifera betik
Berdasarkan bentuk cangkangnya, jenis jenis foraminifera terbagi menjadi 3, yaitu:
- Arenaceous (Foraminifera bercangkang pasiran)
- Porcelaneous (Foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori)
- Hyalin (Foraminifera bercangkang gampingan berpori)
Foraminifera bentik hidup di lapisan sedimen hingga kedalaman beberapa puluh sentimeter, sedangkan Foraminifera planktonik hidup didaerah perairan. Foraminifera planktonik tersebar luas di laut-laut terbuka dengan kedalam air lebih dari 10 meter.
Berdasarkan ukuran mikroskopis, kekerasan cangkang, serta sebaran geografis dan geologisnya, jenis hewan ini sangat potensial untuk digunakan sebagai petunjuk kondisi suatu lingkungan, baik pada masa kini maupun masa lalu.
Cangkang foraminifera bentik memiliki ukuran yang berkisar antara 5 μ hingga beberapa sentimeter. Foraminifera bentik memiliki bentuk cangkang yang rumit dan memiliki arsitektur yang kompleks. Seperti misalnya:
Foraminifera bercangkang pasiran biasa ditemukan di lingkungan yang ekstrim seperti perairan payau atau di perairan laut dalam. Disebut pasiran karena kenampakkan permukaan cangkang terlihat kasar seperti taburan gula pasir.
Foraminifera bercangkang gampingan tanpa pori biasa hidup soliter dengan membenamkan cangkangnya ke dalam sedimen kecuali bagian mulutnya (aperture) yang muncul kepermukaan sedimen. Dinamakan Porselaneous karena pada cangkang dewasa, kenampakan foraminifera porcellaneous tampak seperti jambangan porselen dengan bentuk kamar bersegi atau lonjong.
Foraminifera gampingan berpori merupakan jenis yang memiliki variasi bentuk cangkang sangat banyak seperti lampu kristal dengan ornamen rumit, bening dan berkilau.
Cangkang foraminifera terbuat dari kalsium karbonat (CaCO 3) dan fosilnya dapat digunakansebagai petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral. Selain itu karena keanekaragama dan morfologinya kompleks, fosil Foraminifera juga berguna untuk biostratigrafi, dan dapat memberikan tanggal relatif terhadap batuan.
Beberapa jenis batu, seperti batu gamping biasanya banyak ditemukan mengandung fosil foraminifera dengan cara itu peneliti dapat mencocokan sampel batuan dan mencari sumber asal batuan tersebut berdasarkan kesesuaian jenis fosil foraminifera yang dimilikinya.
0 komentar:
Posting Komentar