Jual Kamboja Kering Dan Basah

Pohon kamboja, khususnya kamboja berbunga putih (Plumeira alba), masih dipandang sebelah mata. Sebab, kebanyakan tanaman ini tumbuh di kuburan. Tidak jarang, orang menyebutnya sebagai bunga kuburan. Bunganya yang telah dikeringkan, lantas ditumbuk halus, banyak dipakai sebagai bahan baku wewangian, kosmetik, industri kerajinan dupa, spa, serta teh herbal. Untuk harga perkilo, kami tidak mematok harga paten dikarenakan harga yang tidak stabil dan berubah sewaktu-waktu. Jika anda berminat, silahkan hubungi kami atau jika anda ada di Banjarmasin, bisa datang langsung ke tempat kami.
Dikirim oleh : Kamboja Kering, banjarmasin, 081334232727 | Kunjungi Website

Dijual Rumah ada sarang Walet-Tulungagung

Dijual Rumah Murah ada sarang Walet lengkap Dengan Instalasi Speaker, lb 90m2 sarang walet 3x7m diatas ada kolam, rumah monyet untuk walet 2x2m. Harga 175juta tanpa perantara Bila ada yang berminat langsung hubungi kami
Dikirim oleh : Rumah Murah, Bangoan kedungwaru Tulungagung, 081351015777 | Kunjungi Website

Lambang Garuda 3 Kali Mengalami Perubahan

Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ia ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.

Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Sahabat anehdidunia.com panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

LAMBANG PERTAMA


Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.

Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

LAMBANG KEDUA


Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.

Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.

AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Sahabat anehdidunia.com Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.

LAMBANG KETIGA


Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.

Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

LAMBANG KEEMPAT


Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.

Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara. 

Baca juga Kisah Manusia Yang Lolos Dari Maut

Silahkan Share dengan teman anda melalui tombol share di bawah blog ini dan Dapatkan Update Terbaru dari Kami Gratis atau Mau Berkomentar? Silahkan Follow Twitter Blog ini @blackberrism atau Klik di sini, Untuk Facebook like Di sini. Komentar, Mention dan Retweet anda akan Otomatis Tampil  Di Halaman Depan Blog ini. Mari Berteman dengan Pengunjung yang lain. Terimakasih
sumber:http://makassaronline.blogspot.com/2012/07/ternyata-lambang-garuda-3-kali.html

0 komentar:

Posting Komentar

Cek Online Tagihan Listrik

Category

agama alam Alat Penangkapan Ikan aneh antivirus Aplikasi HP ARTIKEL Artikel Kehutanan Artikel OM Kris Blog 2012 Artikel Perikanan Artikel Pertanian Artikel Peternakan Artikel Tanaman Pertanian asal usul audio editor Award Bahasa Indonesia bangunan Belajar benda Berita Berita Aneh Unik Biografi Biologi bisnis bisnis oriflame online Blackberry BLOG bola Budi Daya Burner Tool Cara Menanam catatanku cheat cinta Contoh Skripsi Contoh Surat converter Copy Tool desa DIGITAL PRINTING Do'a - Do'a dan Bacaan Islami Drivers dvd ebook EKOR MB PANJANG MENJADI PENDEK fakta film Film Aneh Unik Firefox Fisika Flash Game | Mini Game Foto Aneh Unik gadget Gado-gado games Google Chrome Graphics Hack Tool hewan Hobby hot news Ikan Hias In English indonesia Inspirasi internet Islam jagad raya Jagung Kesehatan Kimia KOBAR Aniversary Konteks Menu klik kanan windows Kontes Seo Kopi Kord Gitar Campuran Kord Gitar Iwan Fals Kord Gitar Slank Kumpulan Album Slank Download kumpulan gambar gerak lain lain Lain-Lain Language LOGO Makalah manusia MELATIH MENTAL MB MUDA Mesin Pertanian Microsoft Word misteri mitos Modem Motivasi movie multimedia Nanas NEWS / BERITA ngakak olah raga Olahraga otomotif Panduan dan Tips pc care pdf reader Peluang Usaha Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Peserta Didik Pengolahan PERAWATAN BURUNG BERKICAU Perencanaan Pernak - Pernik Lebaran photo Plugin PORTFOLIO Produk Profil Usaha Puisi Puisi Cinta Puisi Inspiratif Puisi Rindu Puisi Sedih - Galau Puisi Ucapan Selamat Resep Scripts security Sejarah seni Sensasi Tumbuhan SEPUTAR PAKAN BURUNG Serba-Serbi sexy SISI LAIN SOFTWARE Supranatural Tanaman Tanaman Buah Tanaman Hias Tanaman Hutan Tanaman Obat Tanaman Sayuran Ternak Text Generator Tips Tips Blog Tips Browsing tips komputer tips seo tumbuhan TUTORIAL TUTORIAL DOWNLOAD unik Usaha Sukses Utilities VANILI video player Webcam Website windows Windows 7 Windows 8 Windows Vista Windows XP